Topik : " Negeri (Andai) Tanpa Korupsi " dengan sebuah tulisan kecil : "Korupsi bukanlah isu yang baru dikenal di kalangan masyarakat. Ironisnya, meski beragam upaya dan wacana terus didengungkan untuk memeranginya, praktik korupsi tetap berlangsung. Semestinya tak hanya institusi-institusi pengamat ataupun pemberantas korupsi saja yang sibuk bersuara. Tetapi gerakan menjadikan kejujuran sebagai sebuah budaya bangsa dan menghalau semua tindakan.
Nilai-nilai kejujuran dimasyarakat kian hari semakin menipis, namun tidak demikian halnya bagi siswa-siswi SMP Kanisius Kudus Jawa Tengah. Sejak dideklarasikan pendidikan anti korupsi pada desember 2005 lalu, pelajar sekolah ini menjadi lebih menghargai akan arti nilai kejujuran salah satunya dengan adanya gerakan anti mencontek. Tidak hanya itu, untuk menanamkan pendidikan anti korupsi sekolah ini memiliki sebuah warung kejujuran. Dimana para pelajar bertransaksi secara mandiri mulai dari memilih barang yang akan dibeli hingga membayar ibarat sebuah negara, jika banyak yang tidak jujur maka akan bangkrut begitu juga halnya dengan warung ini. Nilai kejujuran pelajar juga dapat dilihat dari penggunaan sarana telepon kejujuran, lagi-lagi siswa-siswi dibebaskan bertransaksi secara mandiri siapapun dapat memakai telepon, asalkan membayar. Meski tidak ada pihak yang mengawasi disela-sela waktu istirahat atau liburan, siswa-siswi juga dapat melatih nilai-nilai kejujuran. Mulai bermain ular tangga anti korupsi dengan kecerian bersama tanpa disadari mereka bermain sembari belajar pesan-pesan anti korupsi yang ada dalam permainan. Dalam intinya pendidikan anti korupsi menitik beratkan nilai-nilai kejujuran. Jujur, cerdas dan anti korupsi begitulah bunyi selogan SMP Kanisius Kudus. Muncul gagasan untuk menerapkan pelajaran anti korupsi yaitu membaca resensi SLB. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu sering mengundang aparat- aparat penegak hukum, Bupati, LSM, kemudian menggagas sebuah media supaya anak setingkat SMP mampu menerjemahkan korupsi yang dirasa dalam kehidupan sehari-hari. Warung kejujuran yaitu warung dimana transaksi dilakukan mandiri, identik negara negara dimodif didalam sebuah warung kalau warung banyak yang mencuri pasti akan bangkrut. Kejujuran bisa dilakukan sejak usia dini, mendidik nilai kejujuran membutuhkan waktu yang lama. Hal yang lain dilakukan yaitu semangat dari guru membuat menjadi lebih kuat dan tangguh karena semua berasal dari bawah. Supaya semangat siswa tentang anti korupsi tidak luntur maka membuat media permainan yang mudah dan gampang, dimana siswa bisa bermain sekaligus belajar tentang anti korupsi. Sejak playgroup dikenalkan dengan nilai-nilai kejujuran, karena kejujuran ini menjadi inti dari gerakan anti korupsi. Lalu istilah banting buaya tidak menyinggung salah satu institusi, tetapi hanya bentuk sebuah protes kalau ada penegak hukum yang melanggar hukum harus dibanting termasuk kpk. Sekolah bisa berbuat banyak untuk mendukung kegiatan anti korupsi.
Nilai-nilai kejujuran dimasyarakat kian hari semakin menipis, namun tidak demikian halnya bagi siswa-siswi SMP Kanisius Kudus Jawa Tengah. Sejak dideklarasikan pendidikan anti korupsi pada desember 2005 lalu, pelajar sekolah ini menjadi lebih menghargai akan arti nilai kejujuran salah satunya dengan adanya gerakan anti mencontek. Tidak hanya itu, untuk menanamkan pendidikan anti korupsi sekolah ini memiliki sebuah warung kejujuran. Dimana para pelajar bertransaksi secara mandiri mulai dari memilih barang yang akan dibeli hingga membayar ibarat sebuah negara, jika banyak yang tidak jujur maka akan bangkrut begitu juga halnya dengan warung ini. Nilai kejujuran pelajar juga dapat dilihat dari penggunaan sarana telepon kejujuran, lagi-lagi siswa-siswi dibebaskan bertransaksi secara mandiri siapapun dapat memakai telepon, asalkan membayar. Meski tidak ada pihak yang mengawasi disela-sela waktu istirahat atau liburan, siswa-siswi juga dapat melatih nilai-nilai kejujuran. Mulai bermain ular tangga anti korupsi dengan kecerian bersama tanpa disadari mereka bermain sembari belajar pesan-pesan anti korupsi yang ada dalam permainan. Dalam intinya pendidikan anti korupsi menitik beratkan nilai-nilai kejujuran. Jujur, cerdas dan anti korupsi begitulah bunyi selogan SMP Kanisius Kudus. Muncul gagasan untuk menerapkan pelajaran anti korupsi yaitu membaca resensi SLB. Bentuk kegiatan yang dilakukan yaitu sering mengundang aparat- aparat penegak hukum, Bupati, LSM, kemudian menggagas sebuah media supaya anak setingkat SMP mampu menerjemahkan korupsi yang dirasa dalam kehidupan sehari-hari. Warung kejujuran yaitu warung dimana transaksi dilakukan mandiri, identik negara negara dimodif didalam sebuah warung kalau warung banyak yang mencuri pasti akan bangkrut. Kejujuran bisa dilakukan sejak usia dini, mendidik nilai kejujuran membutuhkan waktu yang lama. Hal yang lain dilakukan yaitu semangat dari guru membuat menjadi lebih kuat dan tangguh karena semua berasal dari bawah. Supaya semangat siswa tentang anti korupsi tidak luntur maka membuat media permainan yang mudah dan gampang, dimana siswa bisa bermain sekaligus belajar tentang anti korupsi. Sejak playgroup dikenalkan dengan nilai-nilai kejujuran, karena kejujuran ini menjadi inti dari gerakan anti korupsi. Lalu istilah banting buaya tidak menyinggung salah satu institusi, tetapi hanya bentuk sebuah protes kalau ada penegak hukum yang melanggar hukum harus dibanting termasuk kpk. Sekolah bisa berbuat banyak untuk mendukung kegiatan anti korupsi.
Selama ini kita mengenal kantin kejujuran yang didirikan diberbagai sekolah dan instansi untuk mendidik dan menanamkan sifat kejujuran pada masyarakat. Tetapi berbeda dengan kios bensin kejujuran milik Abdul Mukti Muharadjo yang juga tukang becak mengelola pom bensin eceran dengan semangat kejujuran setiap pembeli mengambil sendiri bensin dan meletakkan uang kedalam toples yang sudah disediakan,walaupun kios ini tidak ada yang menjaga. Satu-satunya pengaman adalah dengan sebaris kalimat pom kejujuran 24jam menuju surga, yang tertulis pada kain sepanduk kios. Walau dianggap konyol oleh masyarakat dan merugi, banyak orang yang simpati dengan kios bensin kejujuran ini. Karena semangat untuk mengajarkan disiplin dan sifat jujur yang saat ini menjadi barang langka dinegeri ini patut kita tiru.
Orang-orang yang melakukan perlawanan terhadap kejahatan korupsi dengan cara mereka masing-masing. Salah satunya seorang anak bernama Fahma Waluya Rosmansyah membuat games anti korupsi yang dinamai Raid the Rats. Permainan ini diciptakan untuk memberi pelajaran penting kepada anak-anak yang memainkannya untuk mengenal sifat koruptor. Pesan kuat yang ada dalam games ini yaitu kalau ada orang-orang yang tidak peduli atau tidak malu untuk melakukan korupsi coba pikirkan keluarganya.
Aksi korupsi makin rutin tampil didepan publik bak jamur dimusim hujan, praktek pencurian uang rakyat telah mengalami peningkatan lemahnya hukum bagi para penjahat kerah putih dan ringannya hukuman yang diberikan para koruptor melahirkan inisiatif untuk menciptakan korupedia.org . Berisikan daftar para pelaku koruptor tujuannya agar masyarakat ingat dengan orang-orang yang pernah mencuri uang rakyat. Label koruptor akan melekat dalam diri para koruptor itu seumur hidup mereka dalam situs kejahtatan koruptor tercatat rapi dan terdata sesuai dengan letak geografis dimana terjadi tindak korupsi tersebut. Dibuat oleh para relawan yang bermisi ingin membudayakan rasa malu bila melakukan korupsi. Langkah kami untuk meningkatkan sanksi sosial yang ada saat ini karena merasa sanksi hukum terhadap para koruptor itu sudah jauh melemah.
Perlawanan terhadap kejahatan korupsi juga dilakukan melalui film layar lebar sejumlah anak muda membuat 4 film yang bertemakan semangat anti korupsi yang dikemas dalam sebuah judul besar yaitu Kita Vs Korupsi. Kumpulan film pendek yang mengisahkan arti penting sebuah kejujuran dan perlawanan terhadap korupsi. Menceritakan keseharian masyarakat tentang virus korupsi mulai bisa menelusup dilingkungan terkecil yaitu keluarga.
Analisa :
Analisa :
1. Sudut Pandang Etika : sebuah tindakan korupsi justru akan secara perlahan memberikan dampak negatif pada sang pelaku maupun orang-orang yang berada di dekatnya. Kegiatan untuk melawan korupsi merupakan tindakan yang benar dan patut didukung oleh berbagai pihak.
2. Sudut Pandang Norma : tindakan korupsi adalah tindakan mencuri atau mengambil hak milik orang lain yang dilarang oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana hukumannya bukan didunia saja tetapi diakhirat juga. Tindakan korupsi harus dihukum sebenar-benarnya tanpa terkecuali sesuai hukum dan undang-undang yang berlaku agar tidak ada lagi orang melakukan korupsi yang telah merugikan negara.
3. Sudut Pandang Nilai : nilai kejujuran dinegeri ini sangat lemah bahkan langka. Banyak oang yang melakukan kejahatan yang tidak diadili dengan benar, oleh karena itu diharapkan masyarakat menanamkan nilai kejujuran kepada anaknya sejak usia dini.
Sumber : Kick Andy Metro Tv 05 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar