MAKALAH
MENGAPA PRODUSEN PERLU MEMPERHATIKAN PERILAKU KONSUMEN
NAMA : WINDY AYU GUSMINAR
NPM : 13209121
KELAS : 3EA06
DOSEN : PAK MUJIYANA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan meningkatnya permintaan
konsumen dari berbagai produk, maka produsen berusaha akan memenuhi kebutuhan
yang konsumen inginkan. Dengan itu, produsen menciptakan berbagai produk yang
bervariatif serta barbagai pilihan produk itu sendiri. Bahkan produsen akan
menciptakan produk yang sebelumnya belum pernah dibutuhkan oleh konsumen.
Inovasi-inovasi inilah yang menjadi dilema bagi konsumen, apakah mereka akan
mengambil keputusan berdasarkan keinginan atau kebutuhan. Maka, konsumen akan
melihat faktor-faktor apakah yang cocok bagi mereka, sehingga mereka dapat
mengambil keputusan yang tepat dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Dapat dilihat dalam pengambilan
keputusan konsumen mengunakan proses dalam mengambilan keputusan yang sangat
bervariasi, sering mempertimbangkan yang berkaitan dengan jenis pembelian.
Jenis pengambilan keputusan yang diambil konsumen berbeda - beda tergantung
keterlibatan dalam produk yang diinginkan. Konsumen memiliki pendekatan yang
berbeda terhadap pembelian kecil atau sederhana yang rutin untuk dilakukan
seperti membelibahan makanan, dari pada dilakukan untuk membeli mobil mewah.
Walaupun konsumen masih menimbang alternatif yang dipakai, infomasi yang
dicari, kepuasaan laten produk yang bersaing, dan kesalahan yang terjadi jauh
lebih rendah dengan pembelian sederhana dari pada dengan pembelian yang
kompleks.
Pemahaman akan perilaku konsumen
adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku
pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar
kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat
tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep
pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang
kepuasan konsumen sebagai tujuan utama. Lebih jauh lagi karena alat
menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak
mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para
pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan
konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari perilaku konsumen?
b. Apa saja ruang lingkup dan tipe
perilaku pembelian konsumen?
c. Apa saja jenis-jenis konsumen?
d. Bagaimana model dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen?
e. Bagaimana pendekatan dalam meneliti perilaku
konsumen?
f. Bagaimana proses
pengambilan keputusan pembelian?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui
pengertian perilaku konsumen
b. Untuk mengetahui
ruang lingkup dan tipe perilaku pembelian konsumen
c. Untuk mengetahui
jenis-jenis konsumen
d. Untuk mengetahui
model dan faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumen
e. Untuk mengetahui
pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen
f. Untuk mengetahui
proses pengambilan keputusan pembelian
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen
adalah proses
dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian
produk
dan jasa
demi memenuhi kebutuhan
dan keinginan. Perilaku konsumen
merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk
barang berharga
jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan
keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting
dalam pemasaran. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat
dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:(1) proses pengambilan
keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990). Pemahaman
akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang
pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik
pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat
kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak
menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket
transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara
konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang
dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Dan juga dapat memberikan
gambaran kepada para pemasar dalam pembuatan produk, pnyesuaian harga produk, mutu
produk, kemasan dan sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan
kekecewaan pada pemasar tersebut.
Definisi perilaku konsumen
yang didefinisikan oleh Engel dan kawan-kawan, Husein Umar (2003) yang mengatakan bahwa perilaku konsumen
didefinisikan sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan,
mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului tindakan tersebut. Menurut John
C. Mowen/Michel Minor (2002) perilaku konsumen adalah studi tentang unit
pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan
pembangunan barang dan jasa, pengalaman, serta ide-ide.
Berdasarkan
pengertian-pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa perilaku konsumen
berkaitan erat dalam proses pengambilan keputusan untuk menggunakan barang atau
jasa untuk memuaskan kebutuhannya.
Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi
suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu Perilaku Konsumen Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan
rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
-barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal
bagi konsumen,
-barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen,
-mutu barang terjamin,
-harga sesuai dengan kemampuan konsumen.
Perilaku Konsumen Irasional, Suatu
perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen
tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu.
Contohnya, yaitu :
-tertarik dengan promosi atau iklan baik di media
cetak maupun elektronik,
-memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen,
-ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon,
-prestise atau gengsi.
Ruang Lingkup dan Tipe Perilaku Pembelian
Konsumen
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen merupakan studi
perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli
barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka
beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli,
seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya.
Mereka juga harus tahu untuk apa mereka membeli, dan juga apa manfaat yg mereka
peroleh. Tipe perilaku
konsumen yaitu :
# Perilaku Pembelian Kompleks
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi yang
bercirikan adanya keterlibatan konsumen yang sangat tinggi dalam membeli dan
adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek.
# Perilaku Pembelian
Pengurangan Disonansi.
Perilaku pembelian dalam situasi dimana pembeli
mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan antar
merek.
# Perilaku Pembelian
Kebiasaan
Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan
rendah dan perbedaan yang tidak jauh antar merek.
# Perilaku Pembelian
Pencarian Variasi.
Perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana
konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan
adanya perbedaan merek yang signifikan.
Menurut Wilkie (1990), tipe
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi
merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget). Pilihan konsumen
terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau
menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang
dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak). Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang
dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu
sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk). Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen,
berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk
atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor
yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya). Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci
mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
Jenis-Jenis
Konsumen
Setiap manusia pasti berbeda, begitu pula dengan
konsumen. Agar dapat memahami konsumen maka harus mengerti dulu jenis-jenis
konsumen itu sendiri. Jenis-jenis konsumen adalah sebagai berikut:
a. Pelanggan/konsumen menurut UU Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
dan atau jasa yang tersedia dimasyarakat baik bagi kepentingan diri sendiri,
keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
b. Konsumen trend setter. Tipikal konsumen ini selalu suka akan sesuatu yang
baru, dan dia mendedikasikan dirinya untuk menjadi bagian dari gelombang
pertama yang memiliki atau memanfaatkan teknologi terbaru.
c. Berikutnya adalah jenis konsumen yang mudah dipengaruhi, terutama oleh
konsumen tren setter, sehingga disebut sebagai follower atau pengikut. Kelompok
ini sangat signifikan, karena membentuk persentase terbesar, kelompok ini
disebut konsumen follower. Follower = konsumen ini adalah orang-orang yang
terimbas efek dari konsumen
trend setter.
d. Sedangkan jenis konsumen yang terakhir (Value seeker), adalah mereka yang
memiliki pertimbangan dan pendirian sendiri. Kelompok ini jumlahnya lebih besar
dari kelompok pertama, sehingga patut pula diberi perhatian khusus. atau yang
disebut konsumen "value seeker". Jenis konsumen ini relatif sulit
untuk dipengaruhi, karena mereka lebih mendasarkan kebutuhan mereka terhadap
alasan-alasan yang rasional.
e. Konsumen pemula, Jenis konsumen pemula cirinya adalah pelanggan yang datang
banyak bertanya. Dan konsumen pemula merupakan calon pelanggan dimasa yang akan
datang.
f. Konsumen curiga, ada konsumen yang datang dengan rasa curiga bahwa Anda
menjual barang gelap dengan harga gelap dan untung Anda berlipat. Jadi dia akan
menawar di bawah harga kepantasan.
g. Konsumen pengadu domba, ada jenis konsumen lain lagi, yaitu yang suka
mengadu domba. Mungkin karena menganggap anda adalah domba yang layak
diadu-adu. Konsumen jenis ini suka mengatakan bahwa harga di tempat lain lebih
murah daripada barang yang Anda tawarkan.
h. Konsumen pengutil, Ada lagi jenis konsumen yang suka mengutil. Dia sering
bertanya apa saja, yang pada intinya bertujuan agar Anda bingung dan linglung,
dan pada akhirnya setelah konsumen tersebut pergi, Anda mendapatkan ada barang
yang hilang. Konsumen jenis ini tidak selalu kumal. Kadang dan biasanya malah
berpenampilan perlente.
i. Konsumen yang loyal pada harga, Inilah tipikal konsumen pada umumnya.
Loyalitasnya hanya pada harga bukan pada Anda. Kalau harga kompetitor Anda
lebih murah dia akan lari ke sana.
j. Konsumen banyak uang, Ini yang kita cari. Uangnya banyak, tidak cerewet,
lagi penurut. Tapi hati-hati menanganinya. Bagi mereka biasanya mutu nomor
satu. Anda harus menyuguhkan hanya yang terbaik. Sekali kecewa, mereka pindah
ke pesaing.
k. Konsumen kumuh, sesungguhnya penampilan kumuh atau perlente tidak pernah
mengatakan apa-apa. Banyak konglomerat, purnawirawan atau bos-bos besar
keluar-masuk toko sengaja memakai kaos oblong dan celana pendek. Pasti bukan
untuk memperdaya kita, agar kita menjual murah, melainkan karena begitulah
memang kepribadian mereka yang sejati: sederhana, apa adanya. Ada pepatah
bilang: Don't judge the book from the cover. Jangan menghakimi orang dari penampilannya.
l. Pelanggan adalah orang/lembaga yang melakukan pembelian produk/jasa kita
secara berulang-ulang.
Sifat dari
perilaku konsumen yaitu:
1. Consumer Behavior Is Dynamic. Perilaku
konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari
setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen
selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan
pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu
strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada
saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan
inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih
konsumennya.
konsumennya.
2.
Consumer Behavior Involves
Interactions. Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran,
perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu
perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin
baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta
memberikan value atau nilai bagi konsumen.
3.
Consumer Behavior Involves
Exchange. Perilaku
konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang
memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.
Model Perilaku Konsumen
Pemasaran dan
Rangsangan lain
---------------------------
Pemasaran--
Lainnya
Produk Ekonomi
Harga Teknologi
Tempat Politik
Promosi Budaya
|
|
Kotak Hitam
Pembeli
---------------------------
Karakteristik
Pembeli
Proses Pengambilan
Keputusan Pembeli
|
|
Tanggapan Pembeli
---------------------------
Pilihan Produk
Pilihan merk
Pilihan dealer
Pilihan waktu
membeli
Jumlah Pembelian
|
Pemasar
ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi tanggapan dalam kotak
hitam konsumen yang terdiri dari 2 bagian :
- Karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan.
- Proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.
Faktor
Yang Mempengaruhi Konsumen
Menurut Philip Kotler (2004) ada 4 faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal, dan faktor
psikologis.
a.
Faktor Kebudayaan
1. Kultur / kebudayaan adalah faktor penentu yang paling
dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya
bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
2. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif
homogen bertahan lama dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarki dan
keanggotaannya mempunyai nilai dan perilaku yang sempurna.
b. Faktor Sosial
1. Kelompok adalah perilaku seseorang dipengaruhi oleh
banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan dimana seseorang
menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan keluarga.
2. Peran dan status adalah posisi seseorang dalam tiap
kelompok dapat ditentukan dari segi peran yang membawa status yang mencerminkan
penghargaan umum oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
1. Umur dan tahapan dalam siklus hidup. Konsumsi seseorang
juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Orang dewasa biasanya
mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani
hidupnya.
2. Pekerjaan. Para pemasar mengidentifikasi
kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rat-rata terhadap produk
dan jasa tertentu.
3. Keadaan ekonomi. Seseorang terdiri dari pendapatan
dibelanjakan (tingkatannya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya,
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap lawan menabung.
4. Gaya hidup. Pola hidup yang diekspresikan oleh kegiatan,
minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara
keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan.
5. Kepribadian dan konsep diri. Karakteristik psikologis
yang berbeda diri setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan
relatif konsisten. Kepribadian merupakan suatu variabel yang sangat berguna
dalam menganalisa perilaku konsumen.
d. Faktor Psikologis
Perilaku pembeli sebelum menentukan pilihan pada produk atau jasa yang akan
dibelinya, dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yang paling utama yaitu
motivasi, persepsi, pemahaman terhadap suatu hal, serta faktor kepercayaan dan
sikap terhadap suatu hal.
Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga
pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah
pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku
konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara
panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa
yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan ke
dua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu
psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu
sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode
untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan
melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman
tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan,
serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ke
tiga disebut sebagai sains pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi
dan statistika.
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika
berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham
Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan
dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga
pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas
perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan
analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau
seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang
konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan,
yakni:
- Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
- Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
- Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
- Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
- Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsumen
mempunyai sifat yang selalu ingin mengikuti perkembangan jaman yang membuat
kebanyakan dari konsumen lebih peduli akan trend atau gaya hidup dari pada
kebutuhan. Intinya kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu barang di
pengaruhi oleh keadaan lingkungan di sekitarnya. Konsumen tergolong aset paling
berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatu bisnis tidak bisa
berjalan dan berkembang. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan
pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh dan menjadi
pelanggan tetap. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk
teman dan relasinya. Jangan mudah terpengaruh keinginan sesaat, telitilah sebelum
membeli, apakah barang yang akan kita beli itu termasuk kebutuhan atau
keinginan dan apakah bermanfaat untuk kita.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
http://dikasaktia.wordpress.com/2013/04/17/makalah-perilaku-konsumen/